Jumat, 11 Juli 2014

MENGUNGKAP REFORMASI SEJATI

maupun tidak langsung yang diturunkan kembali dari sisi ALLOH SWT, hal ini terjadi dikarenakan rintangan batas ruang dan waktu serta ambisi atau ego manusia pasti akan menghambat dalam mengurus atau memproses untuk menyusun, mengelola dan mengontrolnya. Inilah bukti bahwa ALLOH SWT tetap mengendalikan kehidupan manusia di dunia sampai detik ini dengan tujuan agar manusia bisa selamat dunia dan akhirat.

Sedikit demi sedikit, tahap demi tahap RAHASIA DARI SISI ALLOH SWT SUDAH TERKUAK ATAU TERBUKA untuk diketahui oleh ummat manusia di dunia. Dalam pengungkapan ini si penulis sebelummnya telah mendapatkan dan melalui sebuah proses ujian lahir dan batin yang sangat berat dimana pada pergantian tahun Islam 1434 H ke tahun 1435 H, selama tujuh hari tujuh malam jasad dan roh harus rela dipisah demi mensucikan lahir dan batin, kemudian tujuh hari tujuh malam harus masuk rumah karantina karena sudah dianggap gila, tujuh hari tujuh malam berikutnya atas permintaan keluarga harus mengikuti terapi untuk membuang unsur jahat katanya, padahal saya tidak ada masalah tapi karena sudah dicap seperti orang gila akhirnya saya harus menerima kondisi ini karena tidak ada yang tahu apa sesungguhnya yang sedang terjadi pada diri saya, kemudian tujuh hari tujuh malam selanjutnya adalah untuk pemulihan pisik atau jasmani agar saya bisa beraktipitas kembali. Selama satu bulan lebih dalam masa ujian tersebut saya sebagai penulis tidak bisa bekerja untuk mencari napkah keluarga, dengan mengucapkan fuji syukur kepada ALLOH SWT akhirnya bisa dilalui sehingga saat ini bisa bekerja kembali seperti biasa dan bisa menyampaikan berita kembali melalui tulisan dalam situs ini.

Manusia tinggal memilih lewat jalur mana untuk disadarkan, Lebih baik di ingatkan lewat tulisan atau diingatkan lewat kejadian gejolak alam yang sudah dan sedang terjadi dalam kehidupan kita saat ini.

Contoh kejadian alam sudah banyak terjadi, tetapi toh tidak banyak merubah pola pikir para pemimpin bangsa ini. Awal tahun baru 2013 pernah diingatkan dengan banjir yang melanda Istana di Jakarta, tetapi budaya festa menjelang tahun baru 2014 yang dilakukan di Jl. Tahmrin atas gagasan dari para pemimpin Pemerintah DKI yang baru ini tetap saja di ulang lagi, banyak-banyaklah melakukan syukuran kepada ALLOH SWT dan dengan dana festa itu bisa digunakan untuk membantu anak yatim piatu serta rakyat yang tidak mampu. Kenapa saya sampaikan ini, sekedar info saja, pada menjelang akhir tahun 2012 saya sendiri pernah mendapatkan petunjuk bahwa akan terjadi banjir dalam lingkungan atau lokasi kerja saya, sampai akhirnya saya harus memberitahu teman-teman kerja saya untuk beriap-siap menghadapi banjir, tapi dianggap tidak serius, ya sudah saya pasrah saja…., akhirnya terjadi banjir setelah ada acara festa tahun baru di Jl.Thamrin. Dengan kejadian banjir ini akhirnya saya ikut sibuk untuk mengurusi dampak banjir itu yang menimpa di aera kerja saya, bahkan sampai detik ini saya menyaksikan langsung bagaimana dampak banjir ini jadi ajang “PROYEK” untuk mengangkat popularitas demi mengambil hati rakyatnya, “PADAHAL KEJADIAN BENCANA BANJIR  ITU ADALAH PERINGATAN DARI ALLOH SWT UNTUK BAHAN RENUNGAN”.

Jadi dari situasi perjalanan kehidupan yang dialami si penulis saat ini sesungguhnya sedang mempelajari dan terjun untuk peraktek langsung, bagaimana mengetahui situasi dan kondisi system pembangunan dilingkungan bangsa ini, sehingga suatu saat bisa bermanfaat bagi pembangunan yang diridhoi oleh ALLOH SWT, (anda analisa sendiri saya sedang berada dilingkungan mana), mudah-mudahan ini akan menjadi sejarah untuk diingat bangsa ini.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita dan generasi kita selanjutnya sehingga mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi didalam kehidupan kita saat ini. Baik buruknya harus kita sampaikan sehingga menjadi pelajaran berharga bagi generasi berikutnya dalam melanjutkan kehidupan di dunia yang diridhoi oleh ALLOH SWT.

Wassalammu’alaikum warohmat-ALLOH wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar